Foto-foto di atas adalah rangkaian kegiatan Workshop Fotografi yang dilaksanakan di kantor Penerbit Erlangga di Jl H. Baping, kawasan Jakarta Timur, Kamis (29/10). Kegiatan workshop ini dimaksudkan agar para peserta mampu membuat gallery foto online, lengkap dengan judul foto, tag-line dan caption foto. (imung)
Journey Journal
Thursday, 29 October 2015
Wednesday, 28 October 2015
Workshop Fotografi di Penerbitan PT. Erlangga
Sebanyak 8 (delapan) orang peserta Workshop Fotografi nampak serius mengikuti sesi pelatihan yang diadakan di Gedung S kantor penerbit PT Erlangga di Jl. H. Baping, Jakarta Timur. Dalam pelatihan ini para peserta mempelajari dasar fotografi, teknis penulisan tagline dan penulisan caption photo.
Pelatihan yang menghadirkan para narasumber dari aktivis PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) ini digelar pada hari Kamis (29 /10). Dalam pelatihan ini hadir sebagai nara sumber dari PPWI adalah Wilson Lalengke, Spd. Msc, MA, kemudian Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom, Yeni Herliani, Arifin M, dan Pimred www.lintasaceh.com Ari Muzakki.
Menurut Wilson Lalengke selaku Ketua Umum PPWI menyatakan bahwa PPWI mendukung karya para pewarta foto Indonesia yang mampu tampil secara independen. "Semua orang pada dasarnya bisa menjadi pewarta foto, yang penting memiliki niat dan kemampuan," tutur Wilson Lalengke.
Salah seorang peserta yakni Untung Sumadio (40) menyatakan dengan mengikuti workshop ini dapat menajamkan ilmu Fotografi, karena dia juga berprofesi sebagai fotografer di penerbitan PT Erlangga.
“Saya senang bangga dengan mengikuti workshop ini karena menambah pertemanan dengan para anggota PPWI lainnya” ujar Untung
Sedangkan menurut nara sumber lainnya yakni Mung Pujanarko menyatakan bahwa belajar fotografi memang memerlukan waktu yang lama, namun diharapkan dalam waktu singkat yang cuma satu hari ini, semangat para peserta bisa timbul untuk mampu menghasilkan foto yang berguna bagi masyarakat luas.
"Karya seorang fotografer haruslah memiliki daya guna, artinya berguna bagi masyarakat luas, bukan hanya sekedar pamer foto saja, namun foto itu harus ada gunanya bagi masyarakat," ujar Mung Pujanarko.
Ari Muzakki menambahkan bahwa untuk membuat foto yang baik, maka fotografer dituntut peka dan jeli saat menghadapi berbagai situasi.
"Hal yang penting sebagai fotografer adalah kita membuka komunikasi yang baik dengan berbagai pihak terutama yang menjadi obyek foto kita, karena dengan komunikasi yang baik, maka fotografer dapat diterima di berbagai kalangan, "ujar Ari Muzakki. (*)
Pelatihan yang menghadirkan para narasumber dari aktivis PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) ini digelar pada hari Kamis (29 /10). Dalam pelatihan ini hadir sebagai nara sumber dari PPWI adalah Wilson Lalengke, Spd. Msc, MA, kemudian Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom, Yeni Herliani, Arifin M, dan Pimred www.lintasaceh.com Ari Muzakki.
Menurut Wilson Lalengke selaku Ketua Umum PPWI menyatakan bahwa PPWI mendukung karya para pewarta foto Indonesia yang mampu tampil secara independen. "Semua orang pada dasarnya bisa menjadi pewarta foto, yang penting memiliki niat dan kemampuan," tutur Wilson Lalengke.
Salah seorang peserta yakni Untung Sumadio (40) menyatakan dengan mengikuti workshop ini dapat menajamkan ilmu Fotografi, karena dia juga berprofesi sebagai fotografer di penerbitan PT Erlangga.
“Saya senang bangga dengan mengikuti workshop ini karena menambah pertemanan dengan para anggota PPWI lainnya” ujar Untung
Sedangkan menurut nara sumber lainnya yakni Mung Pujanarko menyatakan bahwa belajar fotografi memang memerlukan waktu yang lama, namun diharapkan dalam waktu singkat yang cuma satu hari ini, semangat para peserta bisa timbul untuk mampu menghasilkan foto yang berguna bagi masyarakat luas.
"Karya seorang fotografer haruslah memiliki daya guna, artinya berguna bagi masyarakat luas, bukan hanya sekedar pamer foto saja, namun foto itu harus ada gunanya bagi masyarakat," ujar Mung Pujanarko.
Ari Muzakki menambahkan bahwa untuk membuat foto yang baik, maka fotografer dituntut peka dan jeli saat menghadapi berbagai situasi.
"Hal yang penting sebagai fotografer adalah kita membuka komunikasi yang baik dengan berbagai pihak terutama yang menjadi obyek foto kita, karena dengan komunikasi yang baik, maka fotografer dapat diterima di berbagai kalangan, "ujar Ari Muzakki. (*)
Subscribe to:
Posts (Atom)